Banyak perempuan yang sering mengkambing hitamkan menstruasi sebagai alasan untuk beberapa hal, seperti suasana hati jelek, perut kram, dan tiba-tiba ngidam. Beragam masalah haid lainnya juga sering diikuti dengan sederet pertanyaan apakah siklus dan periode haid yang dialami oleh seorang perempuan normal atau tidak.
Mengalami kram perut dan suasana hati yang tidak stabil saat datang bulan sebenarnya sudah menjadi hal yang wajar bagi perempuan. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon dalam tubuh yang memicu terjadinya reaksi tubuh selama periode awal, sebelum, bahkan setelah datang bulan.
Namun demikian, tidak semua hal yang Anda alami selama haid dapat dianggap normal. Malah Anda harus memperhatikan beberapa masalah yang sering terjadi selama masa menstruasi. Karena, tanpa Anda sadari, masalah tersebut justru menjadi tanda adanya penyakit dalam tubuh Anda.
1. Darah Haid Keluar Sangat Banyak
Biasanya, darah haid hanya keluar banyak di hari pertama hingga hari kedua pada periode haid. Pada hari selanjutnya, volume darah yang keluar akan menyusut sebagai tanda bahwa sebentar lagi periode haid akan selesai.
Akan tetapi, jika darah haid Anda terus menerus keluar deras dan sangat banyak hingga hari terakhir, bisa jadi tanda menorrhagia dan adanya masalah pada sistem reproduksi Anda. Wajar saja jika banyak perempuan khawatir dengan kondisi ini. Jika, Anda mengalaminya, maka Anda wajib memeriksakan diri ke dokter.
2. Terlambat Datang Bulan
Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami haid tidak teratur atau datang terlambat. Hal ini tidak selalu menunjukkan orang tersebut hamil. Normalnya, siklus haid berulang selama 28 hingga 30 hari. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika Anda mengalami perubahan waktu haid 5 – 7 hari. Namun, jika siklus haid Anda terlambat hingga jangka waktu yang lama, maka bisa jadi itu adalah salah satu tanda adanya masalah dalam tubuh Anda.
Haid tidak teratur bisa diakibatkan oleh banyak pikiran sehingga menjadi beban bagi Anda dan menyebabkan Anda mengalami stres. Selain itu, pola makan yang tidak sehat dan olahraga yang berlebihan juga dapat mempengaruhi jadwal datang bulan. Jika kondisi ini terjadi selama kurang lebih 3 bulan, maka ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.
3. Jadwal Haid yang Tidak Menentu
Menstruasi umumnya terjadi rutin pada wanita setiap bulannya dengan rentang waktu yang tidak berbeda jauh. Bagi Anda yang tanggal datang bulannya tidak pasti, harus waspada, karena bisa jadi ada suatu masalah.
Jika Anda benar-benar tidak bisa memperkirakan kapan jadwal haid Anda, kadang datang terlambat dan kadang datang tiba-tiba, maka hal ini menandakan bahwa terdapat masalah pada kelenjar tiroid yang terdapat di leher Anda yang berperan sebagai pengatur hormon. Ini juga bisa menjadi tanda adanya penyakit hipotiroidisme ataupun hipertiroidisme yang menyebabkan jadwal datang bulan Anda menjadi tidak menentu.
4. Sakit Kepala Berlebih
Rasa sakit saat menstruasi nyatanya tidak dialami oleh semua perempuan, contohnya sakit kepala. Biasanya sakit kepala saat haid hanya dialami oleh perempuan yang memang memiliki penyakit migrain.
Ini bukanlah sakit kepala biasa, karena justru Anda akan tersiksa disertai nyeri pada kepala yang tidak tertahankan. Nah, bagi Anda yang merasakan sakit kepala saat haid, maka Anda dapat mengatasinya dengan minum obat untuk meredakan sakit kepala.
Akan tetapi, jika sakit kepala yang Anda rasakan sangat mengganggu, maka Anda juga bisa mengatasinya dengan minum obat anti mual untuk meredakan pembuluh darah yang membengkak dan menahan agar sakit kepala Anda tidak menyebar kemana-mana.
Hal terbaik lainnya yang dapat Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik. Sebaiknya rasa sakit saat menstruasi ini tidak dibiarkan mereda dengan sendirinya.
5. Pendarahan Lebih dari Satu Minggu
Periode datang bulan biasanya terjadi selama 5 – hingga 7 hari, namun berbeda dengan kondisi haid yang tidak lancar. Pada orang yang mengalami haid tidak lancar, pendarahan berlebih yang terjadi dalam jangka waktu yang lama tidak bisa Anda abaikan begitu saja. Karena hal ini bisa menyebabkan Anda kekurangan darah dan merasa lemas.
Apalagi bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit anemia, tentu saja hal ini tidak bisa Anda biarkan. Di sisi lain, pendarahan yang berlebih juga termasuk salah satu gejala dari penyakit menorrhagia, masalah hormon, dan risiko adanya polip di rahim.
6. Muncul Flek di Luar Jadwal Datang Bulan
Flek atau bercak kecoklatan biasanya akan Anda temui di awal atau beberapa hari setelah periode menstruasi. Namun, jika Anda menemukan flek kecoklatan di luar jadwal haid, maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter.
Karena bisa jadi ada masalah pada tubuh Anda, seperti penyakit radang panggul misalnya dan flek kecoklatan ini juga merupakan salah satu gejala dari kanker serviks, penyakit yang sangat ditakuti oleh semua perempuan di dunia.
7. Kram Perut yang Menyiksa
Kram perut yang biasanya terjadi pada wanita saat haid memang sangat menyiksa. Anda akan merasakan perut seperti diremas dan luruh. Tidak heran, jika berbaring pada saat mengalami kram perut menjadi posisi yang paling nyaman untuk mengurangi rasa sakit. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena biasanya, kram perut ini akan mereda beberapa jam kemudian.
Akan tetapi jika kram perut yang Anda alami terus menyiksa Anda hingga menyebabkan Anda sulit untuk melakukan aktivitas yang lain, ada baiknya jika memeriksakan diri ke dokter.
Kram perut yang berlebih selama periode haid bisa jadi merupakan tanda dari endometriosis. Endometriosis adalah kondisi dimana jaringan yang melapisi uterus tumbuh di organ yang lain, sehingga menyebabkan sakit perut yang berlebihan. Jika hal ini Anda rasakan, maka Anda harus segera cek ke dokter untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
8. Bad Mood yang Tidak Terkontrol
Sebagai perempuan, Anda pasti sering mendengar istilah PMS, yang merupakan singkatan dari Premenstrual Syndrome. Kondisi emosional yang sering Anda alami ini sebelum dan selama periode haid merupakan hal yang wajar.
Karena, pada saat tersebut, tubuh Anda sedang mengalami perubahan hormon. Akan tetapi, jika Anda merasa benar-benar terganggu dengan mood Anda yang naik turun selama haid, maka bisa saja hal ini bukan hanya karena PMS.
Kondisi bad mood yang berlebih dan tidak terkontrol dikenal dengan sebutan Premental Dysphoric Disorder (PMDD). Kondisi ditandai dengan gejala-gejala seperti mood yang naik turun seperti membuat Anda menjadi antisosial dan tidak bisa menikmati hal-hal yang biasanya membuat Anda merasa senang.
Kondisi ini tentu tidak boleh Anda biarkan begitu saja. Agar kondisi ini tidak berlanjut sampai depresi, maka Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi dan obat-obatan.
Beberapa kondisi di atas mungkin sering Anda alami sebelum ataupun selama periode menstruasi, sehingga Anda berpikir bahwa hal tersebut adalah normal terjadi. Akan tetapi, jika kondisi tersebut sudah mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter. Karena kita tahu mencegah lebih baik daripada mengobati.